Ketika Hujan menyentuh tanah, kupanggil kamu Laki-Laki Hujanku.
Ketika Merah menyentuh timur, kusebut kamu Pria Matahari Terbitku.
Ketika Hujan berhenti,
Ketika matahari terik tepat di atas ubun-ubun, kamu tak ada lagi.
Mungkin karena kamu cuma sementara, hanya sebentar.
No comments:
Post a Comment