Kenapa menatap seolah jadi mendelik
PikirKu Atau pikir mereka yang terselaput?
Kenapa tertawa menjadi kesan menertawakan
Dan kenapa berjalan memberi bayang menantang
Mataku atau mata mereka yang meradang?
Kenapa berbicara terdengar seperti menghasut
Kenapa juga menggumam tersamar seperti mengumpat
Telingaku atau telinga mereka yang bergaung?
Mata, Lidah, Telinga punyaku atau punya mereka disketsakan sama
tapi apa tergambar seolah semua yang didengar, dilihat dan diucap jadi ambigu?
atau mata, lidah dan telinga mereka telah bernanah karena nyala jiwanya sudah mulai redup
aku tak bilang mereka yang berdosa karena dosaku pun tak malu untuk kubeber
aku juga tak bilang mereka menyakitkan tapi toh aku juga bisa memberi sakit
Mungkin aku perlu menjadi penyembuh atau aku hanya perlu menyembuhkan diri sendiri tanpa peduli, mereka sakit, atau mata,lidah dan telinga mereka meradang?
tapi apa tergambar seolah semua yang didengar, dilihat dan diucap jadi ambigu?
atau mata, lidah dan telinga mereka telah bernanah karena nyala jiwanya sudah mulai redup
aku tak bilang mereka yang berdosa karena dosaku pun tak malu untuk kubeber
aku juga tak bilang mereka menyakitkan tapi toh aku juga bisa memberi sakit
Mungkin aku perlu menjadi penyembuh atau aku hanya perlu menyembuhkan diri sendiri tanpa peduli, mereka sakit, atau mata,lidah dan telinga mereka meradang?
***
Dec 13 2008
No comments:
Post a Comment