Monday, February 29, 2016

Berdoa [meracau]

Aku diminta untuk bersujud, berdoa meminta petunjuk.
Tapi yang bisa kulakukan hanya berbisik di bawah bantal, meracau.
Karena dari semua doa diam-diamku, tak pernah ada jawaban. Apakah doaku tidak sungguh-sungguh untukmu?
Bukannya aku mencandu hal yang tak normatif, aku merasa aku tak seperti itu, hanya saja itu menempel di diriku selayaknya nafas.
Apa aku memilih itu? Mungkin ya.
Tapi aku tahu bahwa dirimulah yang menuliskan catatan tentang jalanku jauh hari sebelum aku ada.
Pertanyaanku, jika dirimulah yang membuat catatan tentangku, kenapa tak membuatnya sederhana saja, sehingga aku tak perlu meracau padamu, mempertanyakan apa benar adanya dirimu, apa benar aku harus meminta petunjuk kepadamu, sementara kau yang merencanakan lakonan itu di hidupku.
Jadi, kepada siapa aku harus bertanya? Berhakkah kau memberiku petunjuk?

No comments:

Post a Comment